Friday, April 22, 2011

Kampung Gajah

Meski bernama Kampung Gajah, tak seekor pun hewan berbelai itu tampak di sini. Begitu pun dengan sebutan kampung, tak merujuk pada desa atau dusun. Kampung Gajah adalah sebuah destinasi yang bisa dijadikan wisata kuliner, fesyen, dan petualangan sekaligus. Sambil mencicipi aneka permainan, Anda sekeluarga bisa menyantap berbagai hidangan, dan juga berbelanja. Kampung Gajah sepertinya dirancang sebagai tempat yang tepat untuk memuaskan serta memanjakan lidah, adrenalin, dan mata.

Bagi sebagian orang, nama Kampung Gajah barangkali merupakan nama yang asing. Namun bagi sebagian orang lagi, terlebih yang sudah menyusuri jalan Sersan Bajuri, nama Kampung Gajah sudah menjadi pilihan sebagai tempat wisata kuliner dan belanja di Bandung, Jawa Barat. Disebut Kampung Gajah karena di tempat ini terdapat patung hewan tersebut. Mungkin seperti orang Jakarta menyebut kawasan Tugu Tani, lantaran di tempat itu ada landmark berupa patung Pak Tani.

Begitu pun dengan masyarakat sekitar Jalan Sersan Bajuri, lama-kelamaan menyebut kawasan itu sebagai Kampung Gajah. Tidak hanya nama yang “disulap”, potensi kawasan itu juga dimanfaatkan sedemikian rupa untuk destinasi wisata. Meski tak terletak di jantung Kota Bandung, namun eksotism perbukitannya menawarkan keunikan tersendiri. Lokasi persisnya di Jl. Sersan Bajuri km 3,8, Bandung, Jawa Barat.

Dengan view-nya yang begitu indah berupa perbukitan yang hijau, tempat ini mampu memikat para turis lokal maupun mancanegara. Unik dan lucu, itulah kesan pertama yang akan dirasakan sewaktu menapaki “Kampung Gajah”. Rabu pekan lalu, kami menyusuri kawasan perbukitan ini. Dalam penyusuran, kami ditemani oleh seorang Direktur Pemasaran Denny Chandra. Bahasanya yang halus begitu lekat dalam ucapnya.

“Halo, kumaha damang (halo, kabar baik kah?,” sapanya ramah, menyambut kedatangan kami di antara rintik gerimis. Tanah-tanah berkontur naik turun tersebut semula dikonsep sebagai tempat residensial dan apartemen. Setelah melihat potensi yang ada, terlebih di Bandung pariwisata lumayan menjual, selanjutnya diubah menjadi tempat pariwisata .

Awalnya tempat ini adalah restoran, kafe, dan ada beberapa permainan. Sejarahnya, tanah ini merupakan bukit, kemudian dicetak menjadi kapling-kapling dengan pemandangan Kota Bandung dari sudut 160 derajat. “Dalam waktu dekat ini, kita fokus pada penambahan area permainan , terutama sampai pada akhir tahun Desember 2010,” papar Denny. Aneka Permainan Beberapa permainan yang ditambah antara lain Ski dan Tubby, sejenis permainan ski dengan arena buatan (pertama kali di Asia) yang diimpor langsung dari Italia.

Sky View merupakan salah satu jenis permainan naik ke balon gas/ udara yang mampu menampung enam sampai dua belas orang dengan ketinggian 30 sampai 60 meter. Ada lagi Flying Fox zig-zag dan Outbond Party, yang mampu menampung sebanyak 3.000 orang. Buat pecinta dunia otomotif, berbagai macam permainan yang serba roda juga lengkap tersedia. Beberapa di antaranya yaitu Segway. Permainan ini dikemudikan dengan konsep sensor tubuh.

Jika kita mencondongkan badan ke depan, maka Segway akan maju ke depan. Jika kita mencondongkan badan ke kanan, maka segway akan belok ke kanan, begitu juga sebaliknya. Permainan ini termasuk jenis permainan yang ramah lingkungan, hanya memakai baterai. Permainan selanjutnya adalah permainan Mini Train yaitu kereta api dengan design futuristic.

Yang tak kalah seru adalah permainan Formula Kart, sejenis permainan gokart dengan konsep indoor circuit. Permainan berikutnya adalah Buggy Family, merupakan modifi kasi dari permainan Buggy, yang dapat membawa penumpang sekeluarga berkeliling menikmati pemandangan yang eksotis, dan masih banyak permainan lainnya yang tersedia secara lengakap dan unik.

Bagi pengunjung yang suka berbelanja, Kampung Gajah juga menyediakan distro/factory outlet. Dalam distro, pengunjung juga dapat membeli pernak-pernik Kampung Gajah, mulai dari baju, boneka, kemeja, dan lain sebagainya dengan kisaran harga puluhan hingga ratusan ribu. Selain itu, di Kampung Gajah juga terdapat kebun stroberi yang terdiri dari enam kavling.

Satu kavling sekitar 500 meter luasnya. Kebun ini juga termasuk wahana baru, dengan konsep petik sendiri, pilih sepuasnya, kemudian ditimbang. “Kebun stroberi juga memiliki sistem pesan (booking), minimal satu hari sebelumnya,” jelas Liana, sang penanggung jawab kebun. Nah, Anda tertarik berwisata bersama keluarga?
frans ekodhanto

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.